Kenapa Paul Pogba Tidak Main Bola Lagi? Faktor-Faktor Penyebab dan Daftar Penjelasan

0

Paul Pogba, salah satu gelandang paling berbakat di generasinya, dikenal karena kemampuan teknis, visi permainan, dan karisma di lapangan. Namun, sejak pertandingan terakhirnya pada September 2023, Pogba tidak lagi terlihat bermain sepak bola profesional. Banyak penggemar bertanya-tanya, apa yang menyebabkan absennya Pogba dari lapangan hijau? Referensi: atlitbola.id

Faktor Utama: Hukuman Doping

Hukuman doping menjadi alasan utama Pogba absen dari sepak bola. Berikut adalah rincian terkait kasus ini:

  • Tes Positif DHEA: Pada Agustus 2023, Pogba dinyatakan positif menggunakan Dehydroepiandrosterone (DHEA), zat terlarang yang meningkatkan produksi hormon, termasuk testosteron, setelah pertandingan Juventus melawan Udinese.
  • Hukuman Awal Empat Tahun: Pada Februari 2024, otoritas anti-doping Italia (NADO Italia) menjatuhkan larangan bermain selama empat tahun, yang berarti Pogba tidak bisa bermain hingga usia 34 tahun, usia yang sering dianggap akhir karier bagi banyak pesepakbola.
  • Banding ke CAS: Pogba mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Pada Oktober 2024, hukumannya dikurangi menjadi 18 bulan, memungkinkannya kembali bermain pada Maret 2025. Namun, hingga April 2025, hukuman ini masih membatasi partisipasinya.
  • Ketiadaan Klub: Setelah hukuman dikurangi, Juventus mengakhiri kontrak Pogba pada November 2024 secara damai. Sebagai agen bebas, Pogba belum menandatangani kontrak dengan klub baru, yang menunda kembalinya ke lapangan.
  • Dampak Mental: Pogba mengaku kasus doping ini membuatnya “sedih, terkejut, dan patah hati,” bahkan sempat mempertimbangkan pensiun karena merasa kariernya direnggut.

Kasus doping ini menjadi pukulan besar, menghentikan Pogba dari aktivitas kompetitif selama lebih dari satu tahun.

Cedera yang Berulang

Cedera adalah faktor signifikan lain yang menghambat karier Pogba sebelum kasus doping. Berikut adalah daftar masalah cedera yang dialaminya:

  • Cedera Lutut 2022: Pogba menderita robekan meniskus pada lutut kirinya saat tur pramusim Juventus di Amerika Serikat pada 2022. Cedera ini memerlukan operasi dan membuatnya absen selama berbulan-bulan.
  • Komplikasi Otot: Setelah cedera lutut, otot-otot di sekitar area tersebut sering kali mengalami ketegangan karena kompensasi berlebihan, seperti yang terjadi setelah pertandingan melawan Empoli pada September 2023.
  • Minim Waktu Bermain: Akibat cedera, Pogba hanya bermain 213 menit dalam satu setengah tahun sebelum larangan doping, termasuk hanya delapan penampilan di Serie A selama masa keduanya di Juventus (2022-2023).
  • Pemulihan Panjang: Proses pemulihan yang berulang membuat Pogba sulit kembali ke performa puncak, mengurangi kepercayaan klub terhadap kebugarannya.
  • Absen di Piala Dunia 2022: Cedera lutut juga menyebabkan Pogba melewatkan Piala Dunia 2022, yang semakin memperpanjang jeda dari sepak bola kompetitif.

Cedera-cedera ini tidak hanya menghambat fisik Pogba, tetapi juga memengaruhi reputasinya sebagai pemain yang dapat diandalkan.

Masalah di Luar Lapangan

Selain doping dan cedera, sejumlah masalah di luar lapangan turut memengaruhi karier Pogba. Berikut adalah daftarnya:

  • Kasus Pemerasan: Pada 2022, Pogba menjadi korban upaya pemerasan yang melibatkan teman masa kecilnya dan bahkan kakaknya, Mathias Pogba. Mereka diduga meminta €13 juta, dengan ancaman senjata, yang menambah tekanan psikologis pada Pogba.
  • Kritik Publik: Pogba sering menghadapi kritik keras, terutama selama di Manchester United (2016-2022), di mana ia dianggap tidak konsisten meskipun bertalenta besar. Komentator seperti Graeme Souness kerap menyoroti sikap dan performanya.
  • Media Sosial dan Gaya Hidup: Pogba sering dikritik karena gaya hidupnya, seperti perubahan warna rambut yang mencolok dan aktivitas media sosial yang dianggap mengalihkan fokus dari sepak bola, meskipun hal ini umum di kalangan atlet modern.
  • Manajemen Agen: Agen Pogba, Mino Raiola (sebelum meninggal pada 2022), dikenal karena negosiasi agresif yang kadang memicu spekulasi transfer, menciptakan ketidakstabilan dalam karier Pogba.
  • Depresi: Pogba mengungkapkan bahwa ia mengalami depresi selama masa sulit di Manchester United di bawah Jose Mourinho, yang memengaruhi motivasi dan performanya.

Masalah-masalah ini menciptakan lingkungan yang tidak ideal bagi Pogba untuk fokus pada permainan.

Status Saat Ini dan Prospek

Meskipun Pogba tidak bermain saat ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang statusnya:

  • Kebugaran Pribadi: Pogba tetap menjaga kebugaran dengan berlatih sendiri di Turin bersama pelatih kebugaran dan sepak bola pribadi selama masa larangan.
  • Ambisi Kembali: Ia menyatakan keinginan kuat untuk kembali ke lapangan, dengan target bermain di klub Liga Champions Eropa atau bahkan masuk skuad Prancis untuk Piala Dunia 2026.
  • Pilihan Klub: Pogba telah dikaitkan dengan klub seperti Marseille, Inter Miami, dan Al-Nassr, tetapi ia memilih menunggu hingga akhir musim untuk memutuskan, membatasi pilihannya pada liga seperti MLS atau J1 League Jepang karena jendela transfer Eropa telah tertutup.
  • Reputasi yang Tertantang: Dengan riwayat cedera dan kasus doping, banyak klub ragu untuk merekrutnya, terutama karena ia belum bermain penuh sejak Maret 2022.
  • Usia dan Waktu: Pada usia 32 tahun (per Maret 2025), Pogba masih memiliki peluang, tetapi waktu yang hilang membuatnya harus bekerja keras untuk membuktikan kemampuan.

Kesimpulan

Paul Pogba tidak bermain sepak bola saat ini karena kombinasi hukuman doping, cedera berulang, dan masalah di luar lapangan yang kompleks. Hukuman doping menghentikan kariernya sejak September 2023, diperparah oleh cedera lutut dan otot yang membatasi penampilannya sebelumnya. Di luar lapangan, kasus pemerasan, kritik publik, dan tekanan mental menambah beban. Meski larangannya akan berakhir pada Maret 2025, statusnya sebagai agen bebas dan tantangan membangun kembali kebugaran serta reputasi membuat kembalinya masih belum pasti. Dengan daftar faktor ini, jelas bahwa perjalanan Pogba penuh rintangan, tetapi semangatnya untuk kembali menunjukkan bahwa cerita ini belum berakhir.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here